Qarira
Shatara Syihana
Ramadhan
adalah bulan yang sangat mulia, bulan yang mampu memberikan ketenangan serta
kebahagian bagi setiap muslim. Bagi kami kebahagian itu bertambah, karena pada
Ramadhan ini kami melaksanakan Shaum ditemani dengan calon bayi kami. 13
desember 2009 kami mengikrarkan diri untuk menyempurnahkan setengah agama kami,
sesuai dengan sunah Rasulullah SAW. Dan alhamdulilah ditengah – tengah orang
lain yang merindukan yang teramat luar biasa menginginkan ketrununan. Allah
menakdirkan kami untuk langsung memberikan anugerah terindah tersebut. Buat
kami sendiri ini adalah waktu yang begitu mendebarkan, karena untuk pertama
kalinya kami akan memiliki seorang anak.
Ramadhan ini
bagi kami juga merupakan sebuah bulan yang pertama kali untuk menikmati sahur
bersama, waktu yang memamng belum kami rasakan sebelum kami menikah. Setiap
waktu sahur kami selalu makan bersama sambil berbincang- bincang. Bayang –
bayang indah sekaligus mendebarkan sering kami rasakan di detik – detik
menunggu kelahiran bayi kami. Segala persiapan telah kami laksanakan, mulai
dari menyiapkan pakaian dan segala peralatan bayi hingga mencari nama untuk
nama bayi kami yang pertama ini.
Dipenguhujung
Ramadhan 1431 H, diakhir sahur Ramadhan adalah detik – detik kelahiran bayi
kami. Alhamdulilah dengan ijin Allah SWT, bayi kami pun lahir pada hari
tersebut. Yaitu pada hari kamis, 30 Ramadhan 1431 H bertepatan dengan 09
september 2010. Bertempat di kota Subang Jawa Barat.
Bagi kami ini
adalah anugerah yang sangat luar biasa, karena Allah menghadiahi kami seorang
bidadari yang cantik ini, pada hari raya Idul Fitri, yaitu hari raya umat
Islam, hari dimana umat Islam merasakan kebahagian yang teramat luar biasa
karena setelah sebulan penuh akhirnya bisa merayakan kemenangan tersebut.
Seolah menyambut kelahiran bayi kami, suaru takbir pada mala idul fitri
bergemuruh diseluruh masjid – masjid yang ada dikota subang. Ya, ini adalah
malam pertama putri kami menikmati suasana malam dialam dunia, dan buat kami
ini adalah sesuatu yang luar biasa karena dimalam pertama ini putri kami
langsung bisa mendengarkan suara takbir yang bergemuruh dari seluruh masjid.
Walaupun pada saat yang bersamaan yang tak kalah bergemuruh adalah suara
petasan disana sini.
Alhamdulilah
dihari pertam idul Fitri ini, ada sesuatu yang berbeda buat kami, yaitu kami
ditemani putri kami yang cantik. Haripun berlalu kami menikmati bagaimana
indahnya menjadi Abi dan Ummi, malam – malam kamipun harus bergadang, menemani
keajaiban – keajaiban yang baru kami ketahui yaitu menangsi dan memberi ASI
serta membersihkan BAK/BAB. Wah... memang ternyata luar biasa menjadi orang
tua, buat kami ini adalah pengalaman yang berharga.
Setelah tujuh
hari kami pun melaksanakan sunah Rasulullah yaitu melaksanakan Aqiqah dengan
menyembelih satu ekor kambing dan membagikan kepada tetangga yang berhak.
Kemudian kami memberi nama putri kami dengan Qarira Shatara Syihana
dengan arti Perempuan yang memiliki pandangan yang sejuk, ramah, dan memiliki
kesungguhan. Ya.. itulah harapan kami, harapan setiap orang yang memandangnya
mendapat kesejukan, kesejukan yang didapat dari cahaya karena ketaqwaanya
kepada Allah SWT, serta kamipun berharap putri kami meliki sikap yang ramah
pada setiap orang serta memiliki kesungguhan dalam megapai segala kewajibannya,
termasuk kesungguhan untuk melaksanakan perinta Allah dan menjadi Muslimah
sejati.
Semoga saja,
nama yang indah ini menjadi doa, agar hari ini dan kelak putri kami akan
mendapatkan kebahagian baik didunia maupun di akhirat. Kami pun berharag semoga
kami mampu mengemban amanah yang Allah berikan untuk menjadi orang tua terbaik,
orang tua yang mampu merikan tauladan utama bagi putri kami, guru sejati yang
mampu mengajarkan banyak hal tentang kehidupan, dan penuntut yang mampu
mengajak agar suatu saat nanti kami bisa bersama – sama bisa masuk surganya
Allah SWT.
0 komentar:
Posting Komentar